Perkembangan teknologi digital membawa banyak manfaat, tetapi juga meningkatkan risiko kejahatan siber. Kejahatan ini mencakup berbagai bentuk, seperti pencurian data, penipuan online, dan peretasan sistem. Dengan semakin banyaknya transaksi digital, pelaku kejahatan siber memiliki lebih banyak peluang untuk mengeksploitasi kelemahan sistem keamanan.
Salah satu kasus kejahatan siber yang marak terjadi adalah phishing, di mana pelaku menipu korban dengan menyamar sebagai lembaga resmi untuk mencuri data pribadi, seperti nomor kartu kredit dan kata sandi. Selain itu, serangan ransomware juga meningkat, di mana hacker mengunci data perusahaan dan meminta tebusan agar data dapat diakses kembali.
Indonesia menjadi salah satu negara dengan tingkat kejahatan siber yang tinggi. Kurangnya kesadaran akan pentingnya keamanan digital membuat banyak individu dan perusahaan menjadi target empuk bagi para peretas. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk selalu waspada, menggunakan kata sandi yang kuat, dan menghindari mengklik tautan mencurigakan.
Pemerintah dan lembaga keamanan siber terus berupaya memperketat regulasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap ancaman ini. Dengan kerja sama yang baik antara masyarakat dan pemerintah, diharapkan kejahatan siber dapat ditekan dan keamanan digital semakin terjaga.









